Thursday, September 20, 2012

Internal Value VS External Value

Hari ini saya dan istri  datang ke TPS - 4 Menteng Dalam, Tebet Jakarta Selatan untuk menunaikan hak memilih sebagai warga DKI Jakarta.

Masing masing kubu baik dari fihak Jokowi- Ahok  juga kubu  Fauzi Bowo - Nara  tentu saja akan mengunggulkan calonnya dan berharap akan menjadi "sang pemenang".

Kalau kita kilas balik kebelakang disaat masa kampannye , saat itulah masing-masing calon mengeluarkan segala kemampuan seperti jumlah masa pendukung, dukungan partai, tokoh masyarakat, bahkan tokoh agama serta dana kampanye dari berbagai fihak,ini adalah salah satu usaha supaya kandidat tersebut bisa lebih unggul dari lawan politiknya, faktor yang saya sebutkan tadi saya sebut "Faktor External"

Mungkin anda setuju bahwa salah satu calon diatas didukung oleh beberapa partai besar, didukung dana yang tentu saja lebih besar dari lawannya, dan sudah 5 tahaun menjadi orang nomor satu DKI Jakarta yang tentu saja sudah ada pengalaman dalam memimpin kota ini.

Sementra pak Jokowi terang terangan mengatakan bahwa dirinya "tidak punya uang untuk pasang Baliho, Spanduk dan beriklan besar besaran apalagi kampanye dalam gedung atau hotel tambahnya...

Dan hal lain yang perlu diketahui ternyata  pak JOKOWI tidak mempunyai hak untuk memberikan suaranya karena beliau bukan warga DKI alias pendatang.

Lantas bagaimana hasilnya?

Ternyata hasil dari quick count dan hasil perhitungan suara yang diumumkan beberapa jam setelahnya menunjukan bahwa Jokowi -Ahok menjadi pemenangnya.

Nah hal inilah yang menarik dibahas kenapa malah pak Jokowi yang menang ?

Menurut para pengamat politik inilah nilai (Individual Value) yang dimiliki seorang JOKOWI yang juga bisa disebut sebagai "internal value",

1.Mempunyai Sikap dan Gaya yang natural apa adanya.
2.Karakter yang natural tersebut membawanya mudah beriteraksi dengan siapa saja tanpa mengindahkan batasan protokoler. sehingga orang umumnya mendefinisikannya sebagai sikap "merakyat".
3.Kesederhanaan yang dia tujukan menjadikannya memiliki "value" tersendiri yang menjadi nilai lebih dari lawan politiknya.
4. Sederhana, Lembut , Luwes tetapi Tegas.
5. Memiliki visi dan misi yang jelas yang bisa dijabarkan dengan cara yang sederhana.
6. Dikenal jujur berdasarkan track and record selama menjadi walikota solo.

Mungkin bisa disimpulkan bahwa internal value atau individual value adalah modal yang paling berharga yang harus dimiliki manusai, karena nilai inilah yang  melahirkan reputasi dan rekomendasi bagi orang lain yang pada akhirnya menjadikannya "Recomended Person"



fajrisalim orignal text 20.09.12.


Wednesday, September 19, 2012

Jangan takut untuk berbagi...!

"Siapa menabur benih dia akan menuainya"

Awal menulis artikel diblog ini bermula sejak tahun 2007 dimana saat saya merasakan banyak nya ide ide  dan hal hal menarik yang saya rasakan dan jumpai sehari-hari  tetapi  saya "merasa sayang" ketika ide -ide untuk menulis hilang begitu saja dan lewat tanpa bisa diambil manfaatnya kembali, walaupun  kadang saya merasakan ada waktu - waktu tertentu  yang "merupakan waktu ideal " dimana otak dan tangan bisa merasa serasi dalam mencurahkan ide-ide, sharing, menulis resume  buku-buku yang sudah dibaca, bahkan menceritakan kisah nyata yang dialami orang lain maupun diri sendiri dalam interaksi sehari -hari ke bentuk tulisan , yang mana kalau sebelum mengenal blog biasanya saya torehkan  ke bentuk tulisan dalam buku diary , tentu saja tulisannya hanya bisa dibaca oleh diri sendiri saat itu.

Saya merasakan bahwa menulis di blog tentang hal-hal yang positif, manfaatnya akan dirasakan langsung maupun tidak langsung oleh diri sendiri dan orang lain, yang kadang mengalami hal serupa seperti yang pernah kita alami sebelumnya.

Untuk itu janganlah takut  dan pelit dalam berbagi :  ilmu, pengalaman yang kita dapat, tips, dan trik-trik, hal positif dalam menjalani kehidupan, bisnis, investasi dan kesehatan.

Mungkin anda ingin tahu apa sih manfat yang dirasakan dalam berbagi,  khususnya bagi saya sendiri?

1. Merasakan lega ketika sudah mencurahkan "isi otak saya " dalam bentuk tulisan, dimana tulisan itu sendiri adalah penglaman sendiri dan jika  orang lain membacanya dapat terinspirasi atau terhindar dari kesalahan  yang sama apabila saya mengalami kegagalan sebelumnya.

2. Kadang saya merasakan artikel2 yang saya sharing di blog ini walaupun itu berasal dari resume buku atau sukses story orang lain, pada kenyataannya efek positif nya sangat terasa pada kehidupan nyata, kadang saya bertanya pada diri sendiri apakah ini "efek Placebo"?
Sebagai contoh, dalam blog ini saya banyak menulis, sharing, bahkan ada juga yang copy paste  tentang artikel -artikel property sejak tahun 2007 an, apa kenyataannya kemudian ...? ya tahun 2008, 2009, 2010 dan 2011 saya merasa mempraktekan sendiri apa yang saya posting di blog ini dan itu menjadi kenyataan..... Alhamdulillah.

3.Tentang bisnis yang saya jalani sekarang itupun ternyata masih ada hubungannya dengan artikel -artikel yang saya posting beberapa tahun yang lalu dan sekali lagi itu menjadi kenyataan...Alhamdulillah.

4.Kini saya merasa yakin dengan keyakinan yang penuh, apa yang kita perbuat maka semua itu akan balik kediri kita sendiri , apabila kita menyebarkan kebaikan otomatis kebaikan itu akan balik kediri kita sendiri walaupun kita tidak tahu kapan akan merasakannya, begitu juga sebaliknya apabila kita menyebarkan keburukan maka tunggulah saatnya keburukan itu akan balik kediri kita sendiri.

Bagaimana dengan anda?............

Apakah sudah siap berbagi ?.......

ya......berbagi dengan cara anda sendiri tentunya.... selamat berbagi dan  menebar manfaat....



(fajrisalim original text 19.09.12)

Tuesday, September 18, 2012

Business View....

" Siapkan landasannya yang luas dan kuat apabila ingin dilandasi  pesawat sekelas Boing dan Airbus "

Hal ini menjadi inspirasi saya untuk mengambil "maknanya" untuk di realisasikan dalam bisnis sehari hari , dengan menyiapkan infrastruktur  yang dalam pemahaman saya saat itu adalah berupa  Bangunan, Tempat, Ruko atau Kantor.

Hal  ini saya realisasikan bersama adik saya tahun 2008 dengan membeli ruko pinggir jalan yang cukup lebar, dengan akses dekat ke jalan tol dan Bandar Udara, ternyata langkah ini cukup strategis dengan adanya tempat yang memadai dan layak maka kepercayaan konsumen dan supplier pun tambah meningkat yang berbanding lurus dengan penjualan yang meningkat juga.

Perkembangan Bisnis yang saya jalani yaitu. PT.PPM alhamdulillah, Melaju cukup pesat dan sesuai jalur yang di rencanakan , sejak tersedianya "Landasan Pacu "  yang berupa bangunan Kantor tahun 2008 kemudian gudang 1 tahun 2009 dan disusul dengan showroom ke 3  dan ke 4 tahun 2011.

Fasilitas infrastruktur bangunan yang disiapkan secara berturut turut tersebut awalnnya menimbulkan keraguan setelah mendengar pendapat kiri kanan yang cenderung berpendapat bahwa investasi di infrastruktur kurang tepat dilakukkan yang seharusnya yang difokuskan dalam menambah produknya.
tapi syukurlah langkah yang diambil tetap berkeyakinan untuk menyiapkan infrastruktur gudangnya.

Ternyata dalam bulan bulan berikutnya ke-3 gudang pun sudah penuh dengan produk-produk yang akan dijual, terus bagaimana jalannya? , ternyata kalau kita sudah punya tempat atau landasannya, maka barang barang akan datang sendiri berasal dari relasi - relasi bisnis yang kesulitan menjualkan barangnya, dengan cara menitipkan alat untuk dijualkan, atau mereka hanya menaruh saja di showroom kita sampai alatnya terjual.

Dan kini ke -4 showroom sudah penuh dengan alat -alat dalam waktu 2 tahun, dan karena ke 4 showroom itu sudah teriisi dengan sendirinya sudah tidak bisa lagi menerima barang "yang dititipkan" alias 100 % barang yang ada adalah milik sendiri.

Dari Pengalaman ini mungkin bisa dsimpulkan :

1. Siapkan jenis bisnis ,yang benar - benar menjadi bidang anda sehingga anda menjadi expert dibidang ini, bidang anda ini bisa berdasarkan latar belakang pendidikan anda atau berdasarkan pengalaman kerja.

2. Kalau anda sudah mempunyai pengetahuan yang cukup tentang produk yang akan anda jadikan bisnis mulai dari fungsi alat /barang, dari mana dapat supplier yang harga terbaik, bagaimana cara anda menjual dan siapa pelanggan anda serta bagaimana menangani  after sales servicenya kalau ini anda sudah tahu semua maka hal berikutnya adalah modal financial.

3.Modal Keuangan tetap diperlukan terlepas dari besar kecilnya nilai nominal uang yang dimiliki, modal tetap diperlukan dalam memulai usaha kecuali anda hanya ingin menjadi sebagai broker.

4.Siapkan landasan dengan membeli tempat atau menyewanya sesuai dengan kebutuhan jenis bisnis dan juga kemampuan keuangan anda tentunya.

5. Tingkatkan sistem penjualan /Marketing baik sistem offline dan online, updates terus sesuai perkembangan jaman.

6.Perluas Network dengan berbagai metoda baik customer network maupun supplier network.

7.Updates system management perusahaan secara reguler.

Selamat Mencoba...........


fajrisalim original text


Thursday, September 13, 2012

Terus Bergeraklah untuk maju...... !


mlaku.gif

Waktu terus berjalan...kita hanya diam maka akan tergilas waktu .....Kita lamban ,waktu terus berlalu....Bergeraklah maksimal setiap hari karena waktu kita sama yaitu 24 jam dalam sehari, tetapi umur masing-masing kita berbeda,  berapa lagi umur kita yang tersisa ?  dan itu, hanya ALLAH lah yang tahu "


Bergerak dalam memanfaat kan waktu baik secara fisik maupun fikiran, dengan bekerja, berkreasi, Menciptakan Sesuatu, mencurahkan ide, berbisnis, berinovasi, memberikan sumbangan sosial, beribadah dan berbuat kebaikan itulah yang di sebut " bergerak" , bergerak yang saya maksud disini adalah bergerak untuk terus berbuat baik, memberikan manfaat  bagi diri sendiri, keluarga, tetangga ,masyarakat dan negara,

Bergerak untuk kejahatan, penipuan dan lain2 adalah bergerak mundur,.... bergerak disertai apatis dan putus asa ,adalah bergerak statis (diam ditempat), bergerak untuk hal hal yang positif adalah bergerak maju, maka terus bergeraklah  untuk maju , siapapun kita kita sekarang.

Kalau  anda pedagang, businessman atau pengusaha maka bergeraklah dengan jujur dalam berbisnis, berinovasi membuka devisi devisi, membuka cabang, menambah produk baru, menjalin kemitraan, kerjasama, memberi sumbangan sosial dan lain lain, dengan sendirinya bergerak nya anda, disadari atau tidak sebenarya adalah terus memperbesar image dan network anda sendiri.

Kalau anda  seorang Pegawai negri.................................!
Kalau anda Seorang Pegawai swasta..................!
Kalau anda Seorang TKI.....................!
Kalau anda Seorang TKW.......!
Kalau anda Seorang Pejabat.............!
Kalau anda seorang anggota Dewan yang terhormat..........!

Siapapun anda, apapun profesi anda, bergeraklah.... dimana arah gerak anda.... andalah yang tahu akan kemana, dan gerakan anda itu baik gerak mundur.....gerak Statis (jalan ditempat)  maupun gerak maju hasilnya anda sendirilah yang akan menerima...........


Selamat Bergerak ....!!


Fajrisalim 3.30 Pm, 13-09-2012  original text.



Tuesday, September 4, 2012

Kembali ngeblog............

Assalamualaikum.......

Selamat Berjumpa kembali para rekan pembaca dan para blogger pada umumnya....

Lama sekali tidak pernah update blog sejak tahun 2009, dan kini baru muncul kembali ke permukaan dunia blogging tahun 2012, mungkin bisa kita sadari semua bahwa setelah munculnya social media seperti facebook, twiter dll, konsentrasi menulis mau tidak mau jadi terpecah belum lagi bagi yang mempunyai bisnis online waktu  dan fokus menulisnya tambah berkurang lagi, dan pastinya akan mempriitaskan updates bisnis onlinenya.

Kali ini saya akan 'curhat" apa yang rasakan selama vacum / libur dari ngeblog selama 3 tahun, inilah rangkuman plus minus nya menulis di  blog, facebook dan twitter.

1. Twitter : ternyata menggunakan media ini saya  tidak merasakan keluasan,ketajaman dan menjiwai dalam mencurahkan isi hati, ide-ide, inspirasi bahkan tulisan tulisan yang dalam, dan lebih banyak manfaatnya bagi orang lain, kelebihan twitter ini cenderung seperti menyampaikan unek-unek, ide,berita hanya dengan cara instan dan pendek dengan mudah dan cepat dan nyaris real time dan response feedback dari pembaca (visitor) juga real time dan cepat, isi berita umumnya tentang keluh kesah, dan aktifitas sehari hari.

2. Facebook : Facebook lebih leluasa dalam menjabarkan ide, kreatifitas dibandingkan dengan twitter, upload berita berikut foto fotonya dan response dari pembaca /visitor juga real time dan cepat, tapi kecenderungan isi dari mayoritas tulisan di facebook lebih cenderung demonstratif, dan lebih didominasi oleh tulisan sehari hari atau aktifitas aktifitas sepele pun masuk di media facebook, intinya jarang sekali para pengguna menulis tulisan panjang,detail yang sedikit ilmiah dan bisa dijadikan referensi bagi pembaca yang mencari artikel tertentu.

3. Blog. Mempunyai ciri khas dibandingkan ke dua media social diatas, artikel artikel yang ditulis di blog dijabarkan secara leluasa dan detail, dan pembaca cenderung membaca semua isi artikel yang kita posting, dan pengunjung blog umumnya adalah orang yang mencari informasi dengan serius contohnya si A, mau membuka bisnis alat kesehetan, atau investasi Properti, maka dengan sendirinya search enggine akan mendarat di blog atau website yang menulis kedua artikel tersebut, dan isi dari tulisan di blog umumnya sangat bermanfaat karena membahas masalah sharing pengalaman membuka bisnis, investasi, tentang pengetahuan umum dll yang dijabarkan secara panjang lebar dan lengkap dan umumnya pembaca merasa tertolong dan mendapatkan manfaat dari apa yang dibacanya.

Dalam Kegiatan menjalankan bisnis sehari hari kadang kadang ada hal hal yang bermanfaat yang kadang sangat sayang apabila dilewatakan tidak di share atau dibagikan informasinya keorang lain , dan kini saya measakan bloglah sarana yang tepat untuk menulis hal tersebut dibandingkan facebook dan twitter yang telah mengalihkan pikiran saya dalam menulis artikel.

Semoga bermanfaat.


"Ayo semangat lagi ngeblog teman -teman ............! "


" LANJUT NGEBLOG UNTUK MEMBERI MANFAAT..........."


Salam.

Fajri Salim  04.09.2012


Friday, March 27, 2009

Aktifitas Bisnis Dalam Pandangan Syariah

Syariah Islam merupakan sistem hidup yang memiliki karakteristik menyeluruh (komprehensif) (QS. 16:89) dan universal yang mencakup aqidah, syariah dan ahlaq. Konprehensif berarti merangkum seluruh aspek kehidupan, baik ritual (ibadah) maupun sosial ( muamalah). Ibadah diperlukan untuk menjaga keimanan, dan ketaatan kepada sang Khaliq . Dan juga ibadah senantiasa mengingatkan secara kontinu tugas manusia sebagai khalifah-Nya di muka bumi. Adapun muamalah diturunkan untuk menjadi aturan main ( rules of the game) dalam kehidupan sosial ekonomi.

Universal bermakna dapat diterapkan setiap waktu dan tempat sampai akhir zaman. Keuniversalan ini dapat dilihat pada masalah muamalah yang mempunyai cakupan yang sangat luas dan fleksible, muamalah tidak membeda-bedakan antara muslim dan non muslim . Secara umum tugas kekhalifahan manusia adalah mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan dalam hidup dan kehidupan (QS. 6:165) serta tugas pengabdian atau ibadah dalam arti luas (QS. 51:56). Untuk menunaikan tugas tersebut Allah SWT memberi manusia dua nikmat utama, yaitu manhaj al-hayat ‘ sistem kehidupan’ dan wasila al-hayat ‘sarana kehidupan.

Manhaj al-hayat adalah seluruh aturan kehidupan manusia yang bersumber kepada Al-qur’an dan sunnah Rasul. Aturan tersebut berbentuk keharusan melakukan sesuatu atau sebaiknya melakukan sesuatu, juga dalam bentuk larangan melakukan atau sebaiknya meninggalkan sesuatu. Aturan tersebut dikenal dengan ‘al-ahkamu taklifiyah; yakni wajib, sunnah, mubah, makruh atau haram. Aturan tersebut bertujuan untuk menjamin keselamatan manusia sepanjang hidupnya, baik yang menyangkut keselamatan agama, keselamatan diri (jiwa & raga), keselamatan akal, keselamatan harta benda maupun keselamatan nasab keturunan. Hal semua ini merupakan kebutuhan pokok atau primer seluruh manusia (al-hajat adh-dharuriyyah) yang merupakan tujuan pokok syariah Islam . Pelaksanaan Islam sebagai way of life secara konsisten dalam semua kegiatan kehidupan akan melahirkan tatanan kehidupan yang baik ‘hayatan thayyibah’ (QS. 16:97).

Sebaliknya menolak sistem ini maka berbagai krisis, resesi, kesulitan hidup, kesengsaraan, kehidupan yang hampa, rusaknya nilai-nilai moral/ahlaq, kekacauan, ketakutan , kesempitan hidup, kezaliman dan sebagainya akan terjadi secara simultan ‘ma’isyatan dhanka’ (QS. 20:124-126). Aturan-aturan ini juga diperlukan untuk mengelola wasilah al-hayah atau segala sarana prasarana kehidupan (air, tanah, tumbuhan, hewan ternak , dan harta benda lainnya) yang diciptakan Allah SWT untuk kepentingan hidup manusia secara keseluruhan (QS. 2:29). Sesuai pradigma diatas aktifitas bisnis dapat dijelaskan sebagai berikut:

A.Pemiliki mutlak segala sesuatu yang ada di muka bumi ini termasuk harta benda adalah Allah SWT. Kepemilikan oleh manusia sifatnya relatif dan sementara, sebatas untuk melaksanakan amanah mengelola dan memanfaatkan sesuai ketentuan-Nya (QS. 57:7). Karena sesungguhnya setiap manusia lahir ke dunia dalam keadaan tidak membawa apa-apa dan akan meninggalkan dunia juga tidak membawa apa-apa kecuali amal sholehnya.

B.Bagaimana status harta yang dimiliki oleh manusia ?

Pertama, harta sebagai amanah yang harus dikelola dan dimanfaatkan sesuai ketentuan Allah SWT. Sebab harta yang diperoleh dan yang dimanfaatkan akan dimintai pertanggungjawaban pada hari kiamat tentang bagaimana cara mendapatkan harta dan dimana dibelanjakan atau dimanfaatkan. Olehnya itu pemanfaatan dan pengelolaan harta tidak boleh bertentangan dengan syariah yang bertujuan untuk memberikan kesejahteraan dan kemakmuran seluruh manusai sehingga manusia dapat melaksanakan ibadah kepada Allah dengan baik sebagai hakekat dari penciptaan-Nya. Amanah ini tidak boleh disia-siakan dalam bentuk maksiat, boros, dan hanya untuk kepentingan diri sendiri.

Kedua, harta sebagai perhiasan dan kesenangan hidup. Sebagai perhiasan dan alat kesenangan hidup harta dapat memberikan motivasi hidup sehingga seseorang dapat memaksimalkan potensinya untuk bekerja mencari nafkah demi memenuhi kebutuhan hidup atau prestise dari harta kekayaan . Sehingga mendorong terjadinya dinamika kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Sebaliknya harta dapat memperdayakan dan melalaikan diri terhadap kewajiban kepada Allah. Karena sesungguhnya harta dan dunia secara umum adalah kesenangan yang menipu (QS.57:20). Olehnya harus senantiasa berhati-hati terhadap tipuan harta kekayaan. Karena harta ibarat meminum air laut semakin diminum semakin haus. Bahkan Rasulullah SAW mengingatkan bahwa seandainya seseorang diberikan satu lembah emas, setelah dimiliki dia tidak puas, dia mau dua, tiga dan seterusnya sampai kematian menjemputnya.

Ketiga, Harta sebagai ujian keimanan., Harta adalah ujian Allah terhadap hamba-hamba-Nya. Harta adalah sarana yang bersifat netral tergantung kepada siapa yang memegang dan memanfatkannya. Ia bisa dipergunakan dalam rangka kebajikan maupun kejahatan, untuk membangun maupun merusak. Ia akan membawa kebaikan dan keselamatan hidup didunia dan diakhirat, manakala dipergunakan dalam jalan yang benar, demi menegakkan tugas hidup beribadah dan bertauhid. Sebaliknya ia bisa menjadi bencana dan kecelakaan dunia dan akhirat manakala dimanfaatkan demi memuaskan dorongan hawa nafsu semata (QS. 3:186, 8:28). Tujuan Allah menguji manusia berupa harta agar Allah mengetahui, apakah kalian bersyukur kepad-Nya atas limpahan nikmat tersebut dalam rangka ketaatan kepad-Nya, ataukah disibukkan oleh harta kekayaan sehingga lalai mentaati-Nya dan bahkan mendurhakai-Nya? Ujian ini berupa kebaikan dengan banyak harta kekayaan atau keburukan berupa kekurangan harta kekayaan (QS. 21:35). Dan kebanyakan manusia tidak lulus ujian dengan melimpahnya harta kekayaan yang dimiliki, bahkan umumnya mereka menyombongkan diri dan mendurhakai Allah serta memandang enteng orang yang dibawahnya.

Keempat, Harta sebagai bekal ibadah. Harta kekayaan bukan tujuan hidup melainkan sarana beramal dan beribadah kepada Allah. Hampir semua ibadah terkait dengan harta kekayaan, hal ini dapat mendorong seseorang untuk lebih produktif agar dapat beramal lebih banyak. Berinfaq/sedekah, berzakat, naik haji, membangun sarana ibadah dan sarana umum, membantu jihad fiisabilillah semua nya membutuhkan harta kekayaan yang banyak.

C.Pemilikan harta dilakukan melalui usaha (a’mal) atau memiliki mata pencaharian (ma’isyah)

Dalam Al-qur’an dan hadis Nabi SAW mendorong seseorang untuk mencari nafkah secara halal (QS. 67:15). Syariah Islam sangat mengecam orang yang malas, tidak mau bekerja dan suka meminta-minta kepada sesama manusia padahal ia sanggup untuk bekerja. Rasulullah SAW memotivasi kita dengan berdoa’ agar terhindar dari penyakit lemah, sedih, susah, hina dan malas. Setiap orang wajib bekerja, kalau dia berkelebihan maka dia wajib mendermakannya. Bekerja merupakan kewajiban kepada Allah, kepada diri sendiri, kepada anak dan istri, kepada kerabat dan kewajiban membantu orang lain yang lemah. Bekerja yang halal merupakan kehormatan dan kemuliaan dan ibadah kepada Allah. Selanjutnya bekerja harus ihlas dan professional sehingga dapat menghasilkan produktivitas yang optimum (QS. 28:26).

Rasulullah SAW menegaskan bahwa sesengguhnya Allah SWT mencintai seseorang bekerja secara professional. Dalam bekerja kita tidak boleh cepat puas dari hasil yang diperoleh tetapi hendaklah setelah selesai pekerjaan melanjutkan pekerjaan berikutnya atau yang lain (QS. 94:7). Prinsipnya adalah bagaimana hidup ini fuul manfaat baik untuk urusan dunia maupun untuk urusan akhirat. Sebagaimana Rasullah SAW mengatakan bahwa sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak manfaatnya kepada orang lain. Tangan diatas (memberi) lebih baik dari pada tangan dibawah (menerima). Disini juga pentingnya tanggungjawab pemerintah bagaimana membuat regulasi sehingga masyarakat mudah bekerja dan mengembangkan pekerjaan sehingga dapat mendorong peningkatan produktivitas masyarakat.

D. Dilarang mencari harta, berusaha atau bekerja yang melupakan kematian (QS. 102:1-2), melupakan dzikrullah (QS. 63:9) ,melupakan sholat dan zakat (QS. 24:37), memusatkan kekayaan hanya pada kelompok orang kaya atau konglomerat saja. (QS. 59:7). Syariah Islam mengajarkan pentingnya hidup yang seimbang. Seimbang antara urusan dunia dan akhirat, kehidupan jasmani dan spiritual. Syariah Islam mengajarkan kepada manusia bahwa harta kekayaan merupakan karunia Allah SWT yang harus diperoleh dengan memaksimalkan doa’ ,ikhtiar serta menyempurnakan tawakkal. Meskipun demikian tidak boleh dengan alasan karena bekerja mencari karunia Allah kita melupakan hak dan kewajiban kita kepada Allah. Olehnya itu setiap orang , lembaga, instansi atau perusahaan tidak boleh menghalagi seseorang untuk melaksanakan ibadah karena alasan pekerjaan. Justru seharusnya yang dilakukan adalah bagaimana membuat sistem dan kebijakan dimana setiap orang dapat melaksanakan ibadah kepada Allah ditengah kesibukannya bekerja dengan tenang. Karena sesungguhnya ibadah itu dapat menjadikan seseorang lebih matang jiwanya, spirit kerja semakin fit, dapat melahirkan aspirasi yang cemerlang. Ibadah dapat meningkatkan stamina lahir dan batin

E. Dilarang menempuh usaha yang haram dalam mendapatkan harta kekayaan seperti; kegiatan transaksi riba (bunga) (QS. 2:273-281), perjudian, jual-beli yang terlarang atau haram (QS.5: 90-91), mencuri,menipu, merampok, menggasak, korupsi, nepotisme (QS. 5:38), curang dalam timbangan dan takaran (QS. 83:2-3), melalui cara-cara yang batil dan merugikan (QS. 2: 188) dan melalui suap menyuap. Karena melakukan aktifitas bisnis yang bertentangan dengan syariah dapat merugikan pihak lain (zalim) dan merusak tatanan perekonomian masyarakat. Selain itu bisnis yang dikembangkan tidak memberi berkah dan maslahat terhadp kehidupan sosial ekonomi masyarakat.

F. Harta harus berkembang dan manfaat. Harta/modal harus dimanfaatkan agar dapat mengembangkan harta/modal. Harta/modal tidak boleh diam (idle) atau ditimbun (ikhtikar) atau hanya berputar pada orang tertentu saja (QS. 59:7). Kalau seseorang tidak bisa mengelola hartanya dia boleh Kerjasama (mudharabah/musyarakah) dengan orang lain yang memiliki kemampuan bisnis . sehingga dapat mengembangkan usaha dan membuka kesempatan kerja. Wallahu a’lam

(Sumber: Artikel Idris Parakkasi. PINBUK sul-sel)

Thursday, March 12, 2009

Agar bisnis diberkahi


Saya sering merenung tentang arti kesuksesan yang umumnya menjadi tujuan banyak orang, tidak pelak lagi hampir semua diantara kita menginginkan sukses dibidang financial,untuk itulah kita harus bekerja sebagai karyawan,berwiraswasta,menjadi profesional yang tujuannya merubah status ekonomi kita menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Lantas bagaimana kalau kita sudah mampu memenuhi kebutuhan kita dengan baik,seperti sandang,pangan dan papan,pendidikan,kesehatan dsb ? saya yakin kita sebagai manusia tidak akan berhenti sampai disini ,tetapi akan terus menerus berusaha menambah dan terus menambah kekayaannya, yang sudah kaya akan terus berusaha menambah kekayaanya, sehingga tidak aneh seandainya manusia memiliki satu gunung emas niscaya dia akan mencari gunung emas berikutnya sampai ajal menjemputnya atau sampai mulut tersumpal tanah (kematian).. itulah buktinya bahwa manusia mempunyai nafsu.

Saya merasakan unsur - unsur nafsu mengejar kekayaan pada diri sendiri cenderung menjadi serakah kalau tidak dikendalikan bukan berarti maksud saya kita membatasi pencapaiannya, tidak silahkan saja kita menjadi kaya sekaya kayanya tetapi jangan sampai melupakan tujuan kita dalam mencapainya.

Akhir2 ini saya sering membaca literatur tentang bagimana sih cara berusaha,berbisnis atau investasi yang hasilnya bisa berkah dan membuat kita bahagia sesuai agama yang saya yakini yaitu islam ?

Saya melakukan demikian karena dengan alasan "pencapaian jumlah tidak menjamin kebahagiaan hidup kita" contoh dulu saya anggap kalau mempunyai uang 100 juta kita akan bahagia dan tentram ternyata sudah mencapainya,tidak juga. begitu juga 200 juta, 500 juta dst.

Pertanyaannya sekarang lantas apa yang membuat kita bahagia dan mendapat ketentraman dan ketenangan ketika kita memilikinya? ternyata kalau kita memiliki sesuatu perlakukan sesuatu itu sesuai keinginan pemberiNYA.itu dijamin harta kita insyaallah mendapat keberkahan.

Keinginan Allah atas orang yang memiliki harta banyak tertulis dalam ayat-ayat al-qur'an dan hadist yang menganjurkan kita ber zakat,infaq ,sodakoh ,wakaf dan sebagainya .Kalau mempunyai sesuatu yang wajib di zakati maka jangan lupa zakatnya,kalau mendapatkan kelapangan rezeki jangan lupa infak atau sodakohnya terhadap saudara kita terdekat, fakir miskin dan yatim piatu.

Ada artikel yang bagus yang mengingatkan saya tentang bagaimana seharusnya etika kita dalam menjalankan usaha supaya bisnis kita di berkahi, artikel ini saya ambil dari koran pontianak.

Dikisahkan suatu hari ketika seorang ulama besar Ibnu Al Mubarak masuk ke sebuah pasar, para pedagang berhamburan mendekatinya seraya mengeluh : "Wahai Syaikh, tolonglah doakan agar dagangan kami laris. Sudah beberapa lama jualan kami sepi." Seketika itu juga dengan tenang beliau berkata : "Sepinya perdagangan kalian adalah karena kalian banyak melanggar aturan syariat.

Di antara kalian ada orang yang gemar mengurangi timbangan, menjual barang cacat tanpa memberitahukan kecacatannya kepada calon pembeli dan mencampur barang yang bagus dengan barang yang buruk.

Kejujuran kalian telah hilang sehingga kalian tidak mendapat berkah. Keberkahan telah hilang dari tempat kalian berjualan ini. Selain itu, kalian banyak melakukan pergunjingan, saling bermusuhan dan dengki di antara sesama.

Karena itu, agar Allah menurunkan berkah-Nya kepada kalian, tinggalkanlah ketidakjujuran, pergunjingan dan saling dengki dengan sesama pedagang. Insya Allah, perdagangan kalian akan berjalan mulus." Rasulullah SAW. bersabda kepada Ali bin Abi Thalib KW : "Hai Ali !. Jujurlah walaupun kejujuran itu mencelakakan kamu di dunia, karena bahwasanya kejujuran itu bermanfaat bagimu di akhirat.

Dan janganlah kamu berdusta, walaupun berdusta itu bermanfaat untukmu di dunia. Karena sesungguhnya kedustaan kamu itu akan mencelakakan kamu di akhirat." Jadi dalam mencari rezeki, berupaya untuk menghindari dari sikap dan cara yang bathil sebab Rasulullah SAW mengingatkan : "Barang siapa mencari harta haram, maka Allah tidak akan menerima darinya amalan sedekah, pembebasan budak, ibadah haji, umrah dan perang.

Allah akan mencatat untuk diri orang tersebut beberapa dosa. Dan ketika dia meninggal dunia bekal yang dibawanya adalah untuk masuk neraka" (HR.Abu Daud). Dalam hadis lain Baginda SAW bersabda : "Seandainya pemilik harta haram mati syahid fi sabilillah sebanyak tujuh puluh kali, maka kesyahidannya itu tidak memberikan taubat baginya." Lagi Rasul SAW. bersabda : "Allah SWT tidak akan menerima zakat/sedekah dari harta yang ghulul (diperoleh dengan cara bathil)."

Oleh karena itu menurut Syaikh Mala Ali al Qari, kalau kita memperoleh harta haram, maka cara membersihkannya adalah dengan mengembalikannya kepada si pemilik harta, tetapi apabila kita tidak tahu lagi di mana alamatnya, maka hendaklah dia menyedekahkan harta tersebut atas nama si pemilik harta.

Seorang ulama memberi tamsil : "Apakah anda mau memakan makanan enak kegemaran anda tapi anda tahu didalamnya telah dicampuri secuil tinja ?". "Tentu tidak, bukan ?", ujar beliau. "Nah demikian pula dalam hal rezeki yang perolehannya bercampur dengan cara yang haram, maka Allah tidak akan sudi menerimanya", lanjut sang ulama. Rasulullah sejak dini memperingatkan : "Seorang hamba yang mencari harta tanpa cara yang haram akan mendapat keberkahan dalam hartanya.

Adapun orang yang mencari harta tanpa cara yang halal, ia akan dijerumuskan ke dalam neraka bersama hartanya tersebut." Lukmanul Hakim, yang namanya dicantumkan Allah dalam Al Quran, berwasiat kepada putranya agar selalu melakukan usaha secara halal : " Wahai anakku. Hendaklah engkau mencukupkan dirimu dengan usaha yang halal sehingga terhindar dari kefakiran.

Sebab, orang yang berada dalam kefakiran akan memiliki tiga sifat.

Pertama, lemah dalam kehidupan beragama.

Kedua, lemah akal, dan ketiga, kehilangan harga diri serta rasa malu.

Sifat ketiga ini merupakan musibah terbesar bagi seseorang. Sebab, demi harta, seseorang rela merendahkan dirinya dihadapan manusia." Selanjutnya walaupun usaha (rezeki) kita terhindar dari yang haram, maka agar berkah, kita wajib pula untuk membersihkannya, yaitu dengan cara mengeluarkan infaq, sedekah atau zakat. Rasul SAW. bersabda : "Apabila harta kekayaan tidak terdapat sedekah sama sekali, maka ia akan membinasakannya".

Patut kita simak pesan dari Imam Husain bin Ali bin Abi Thalib "Hartamu akan menjadi milikmu selama kamu menafkahkannya.

Semoga bermanfaat....