Saya masih ingat kata mutiara yang didapat dari sekolah SD dulu seperti " Hemat pangkal kaya",dan nasehat orang tua yang bijak yang selalu menasehati anak- anaknya untuk menabung sejak usia dini.
Semua itu tidak bisa dipungkiri adalah suatu kebiasaan yang baik dan melatih disiplin tentang bagaimana menggendalikan keuangan dan pada saat tumbuh dewasa akan menjadi karakter nya yang menonjol.
Jujur saja...kalau kita mempunyai anak yang waktu kecil nya sudah boros sangat konsumtif dan dan segala keinginan nya harus dituruti....bagaimana perasaan orang tuanya?
Lain ceritanya kalau anaknya yang masih kecil itu sudah terdidik hemat dan jauh dari boros (hura-hura). walaupun orang tuanya kaya.
Terus bagaimana dengan kita sendiri?
Apakah hemat = pelit ?..,kalau menurut saya beda. Hemat itu adalah sikap dimana kita bisa memproiritaskan untuk apa uang dibelanjakan,barang yang akan dibeli berdasarkan keinginan semata atau kebutuhan? dan tetap membuka mata pada kepentingan2 sosial. Sementara pelit lebih lebih cenderung "perhitungan" baik untuk kebutuhan diri sendiri maupun untuk orang lain dan dia hanya fokus pada mengumpulkan harta, sehingga bantuan sosial,menolong orang lain divonis sebagai liabilty yang harus dihindari.
Kalau kita tahu kisah2 orang kaya tedahulu yang selayaknya kita jadikan teladan, baik akhlaknya,jiwa kewirausahaannya,maupun sifat berani berkorban dan jiwa sosialnya yang sangat tinggi, maka anda akan mendapatkannya secara lengkap pada sosok figur para sahabat dijaman Rasulallah SAW dahulu, seperti Abu bakar sidiq, Utsman bin Afan,bahkan Abdurahman bin Auf.Beliau itulah sosok pebisnis yang kaya raya tetapi jiwa sosialnya tidak pernah redup oleh besarnya bisnis.
Sementara bagaimana gaya hidup orang kaya dewasa ini ? mungkin anda kenal Bill gates orang terkaya dengan yayasan sosialnya yang besar pula, Sam Walton pemilik Wal-Mart yang kaya raya dengan jaringan retail terbesar didunia? ia dikenal sebagai sosok yang multimilion dollar tapi tetap hidup dengan kesederhanan dan berjiwa sosial.
"Banyak memberi akan banyak menerima"
Mungkin itulah kesimpulannya "..
Menabung atau investasi..?
Kalau anda pernah membaca buku Seven years to seven figures karya Michael Materson menabung bukan cara yang dianjurkan dalam membangun kekayaan tetapi meningkatkan penghasilan dengan membangun banyak bisnis ,investasi property itulah anjuranya untuk mempercepat pencapaian kekayaan dalam jumlah tertentu dengan mengacu pada 3 komponen dalam pencapaian kekayaan.
1. Berapa lama anda berinvestasi?
2.Berapa banyak yang harus di investasikan?
3.Berapa tingkat pengembalian yang anda dapatkan dari investasi anda?
Semakin besar ROI (tingkat balik modal investasi) anda semakin cepat anda mencapai target kekayaan yang diinginkan.
Terus bagaimana bisa berbisnis dan berinvestasi kalau modalnya saja belum ada?
Untuk menjawab pertannyaan ini, teori Brad Sugar tampaknya cukup bijaksana, untuk membangun modal dan pengetahuan anda bisa memulai dengan bekerja (menjadi karyawan) terlebih dahulu .Sementara alasan anda menjadi karyawan yaitu untuk :
1. Membangun Modal
2.Membangun pengetahuan (tentang bisnis yang akan dijalani)
Kalau kedua hal tersebut diatas tercapai,maka cepat cepatlah berhenti dari karyawan dan bangun bisnis sedini mungkin kemudian berinvestasilah di property dan sebagainya.
Kesimpulannya.
Menabung adalah sarana melatih diri dalam mengelola keuangan sejak dini,sementara berinvestasi dan berbisnis adalah sarana untuk mempercepat dalam mencapai target kekayaan.
Kalau saat ini anda adalah seorang karyawan
selama menjadi karyawan maka 2 target yaitu membangun modal dan membangun pengetahuan harus menjadi target utama dan salah besar kalau uang yang anda dapatkan selama itu hanya untuk membeli barang konsumtif semata dan bukan pada atas dasar kebutuhan.
Semoga bermanfaat.
Semua itu tidak bisa dipungkiri adalah suatu kebiasaan yang baik dan melatih disiplin tentang bagaimana menggendalikan keuangan dan pada saat tumbuh dewasa akan menjadi karakter nya yang menonjol.
Jujur saja...kalau kita mempunyai anak yang waktu kecil nya sudah boros sangat konsumtif dan dan segala keinginan nya harus dituruti....bagaimana perasaan orang tuanya?
Lain ceritanya kalau anaknya yang masih kecil itu sudah terdidik hemat dan jauh dari boros (hura-hura). walaupun orang tuanya kaya.
Terus bagaimana dengan kita sendiri?
Apakah hemat = pelit ?..,kalau menurut saya beda. Hemat itu adalah sikap dimana kita bisa memproiritaskan untuk apa uang dibelanjakan,barang yang akan dibeli berdasarkan keinginan semata atau kebutuhan? dan tetap membuka mata pada kepentingan2 sosial. Sementara pelit lebih lebih cenderung "perhitungan" baik untuk kebutuhan diri sendiri maupun untuk orang lain dan dia hanya fokus pada mengumpulkan harta, sehingga bantuan sosial,menolong orang lain divonis sebagai liabilty yang harus dihindari.
Kalau kita tahu kisah2 orang kaya tedahulu yang selayaknya kita jadikan teladan, baik akhlaknya,jiwa kewirausahaannya,maupun sifat berani berkorban dan jiwa sosialnya yang sangat tinggi, maka anda akan mendapatkannya secara lengkap pada sosok figur para sahabat dijaman Rasulallah SAW dahulu, seperti Abu bakar sidiq, Utsman bin Afan,bahkan Abdurahman bin Auf.Beliau itulah sosok pebisnis yang kaya raya tetapi jiwa sosialnya tidak pernah redup oleh besarnya bisnis.
Sementara bagaimana gaya hidup orang kaya dewasa ini ? mungkin anda kenal Bill gates orang terkaya dengan yayasan sosialnya yang besar pula, Sam Walton pemilik Wal-Mart yang kaya raya dengan jaringan retail terbesar didunia? ia dikenal sebagai sosok yang multimilion dollar tapi tetap hidup dengan kesederhanan dan berjiwa sosial.
"Banyak memberi akan banyak menerima"
Mungkin itulah kesimpulannya "..
Menabung atau investasi..?
Kalau anda pernah membaca buku Seven years to seven figures karya Michael Materson menabung bukan cara yang dianjurkan dalam membangun kekayaan tetapi meningkatkan penghasilan dengan membangun banyak bisnis ,investasi property itulah anjuranya untuk mempercepat pencapaian kekayaan dalam jumlah tertentu dengan mengacu pada 3 komponen dalam pencapaian kekayaan.
1. Berapa lama anda berinvestasi?
2.Berapa banyak yang harus di investasikan?
3.Berapa tingkat pengembalian yang anda dapatkan dari investasi anda?
Semakin besar ROI (tingkat balik modal investasi) anda semakin cepat anda mencapai target kekayaan yang diinginkan.
Terus bagaimana bisa berbisnis dan berinvestasi kalau modalnya saja belum ada?
Untuk menjawab pertannyaan ini, teori Brad Sugar tampaknya cukup bijaksana, untuk membangun modal dan pengetahuan anda bisa memulai dengan bekerja (menjadi karyawan) terlebih dahulu .Sementara alasan anda menjadi karyawan yaitu untuk :
1. Membangun Modal
2.Membangun pengetahuan (tentang bisnis yang akan dijalani)
Kalau kedua hal tersebut diatas tercapai,maka cepat cepatlah berhenti dari karyawan dan bangun bisnis sedini mungkin kemudian berinvestasilah di property dan sebagainya.
Kesimpulannya.
Menabung adalah sarana melatih diri dalam mengelola keuangan sejak dini,sementara berinvestasi dan berbisnis adalah sarana untuk mempercepat dalam mencapai target kekayaan.
Kalau saat ini anda adalah seorang karyawan
selama menjadi karyawan maka 2 target yaitu membangun modal dan membangun pengetahuan harus menjadi target utama dan salah besar kalau uang yang anda dapatkan selama itu hanya untuk membeli barang konsumtif semata dan bukan pada atas dasar kebutuhan.
Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment