Ada sebuah Artikel yang sangat menarik perhatian saya untuk membaca berulang - ulang ,artikel itu sebenarnya bukan berasal dari majalah atau buku terbitan terbaru, melainkan dari salah satu koran bekas sinar harapan yang nyaris akan terbuang,tetapi judul dan isi artikel itu yang membuat saya merasa sayang untuk membuang sebelum membacanya.
Kenapa tidak?,.. di artikel ini diceritakan seorang sosok wiraswastawan keturunan korea yang belakangan dikenal sebagai pendiri sekaligus pimpinan Softabank Corporation yang berbasis teknologi tinggi dibidang industri komputer. Yang sangat menarik disimak dan layak dijadikan inspirasi adalah "keyakinan akan suksesnya" walaupun pada awalnya ia hanya kaya ide tapi miskin modal, tapi semua itu bisa dia wujudkan dengan kemampuannya dan keyakinan serta percaya diri yang tinggi dapat mempengaruhi orang lain dalam mewujudkan ide-ide bisnisnya.
Masayoshi Son melaju dengan Keyakinan dan Kriteria Sukses, Ia adalah Keturunan Korea, lahir di Jepang, sekolah di Amerika, dan meraih sukses dunia. Itulah profil singkat Masayoshi Son, pendiri sekaligus pimpinan Softabank Corporation yang berbasis teknologi tinggi di bidang industri komputer. Wiraswastawan yang satu ini ternyata memiliki dua jurus andalan untuk sukses yang patut kita teladani.
Keyakinan Sejak masih kuliah di Berkeley, Masayoshi memulai pengalaman bisnisnya yang pertama. Ia memiliki begitu banyak ide bisnis yang dituliskannya dalam sebuah buku. Dari segudang ide bisnisnya tersebut, ternyata ada satu yang sangat menarik perhatiannya, yaitu membuat kamus elektronik seukuran kalkulator yang dapat menerjemahkan delapan bahasa. Dengan keyakinan tinggi, dia mencari bantuan teknis dan dana. Ia kemudian menghubungi beberapa profesornya yang terbaik untuk membantunya.
Walaupun pada saat itu ia belum punya uang, ia berhasil meyakinkan profesornya tersebut untuk membantunya (dan bayaran akan diberikan kemudian). Keyakinannya membuahkan hasil gemilang. Ide membuat prototipe kamus elektronik berhasil diwujudkan dijual ke Sharp Corporation. Dengan hasil penjualan sebesar USD 1 juta, ia mampu membayar dua profesor yang membantunya.
Keyakinan tinggi juga ia terapkan ketika ia sudah kembali ke Jepang untuk mendirikan bisnisnya sendiri. Pada awal pengalamannya sebagai wiraswastawan, ia ikut pameran elektronik di Jepang. Pameran memang sukses tetapi pemesanannya sangat minim, bahkan tidak menutupi biaya selama pameran. Namun, Masayoshi tidak putus asa. Ia tetap optimis akan sukses karena ia percaya ide bisnis yang diluncurkannya sangat unik. Tidak lama kemudian Joshin Denki, seorang usahawan besar dari Osaka yang segera akan mendirikan toko Personal Computer besar, membutuhkan software yang dimiliki oleh Masayoshi.
Walaupun memiliki pengalaman bisnis yang minim, Masayoshi sekali lagi berhasil meyakinkan Joshin Denkin untuk bermitra secara eksklusif dengannya. Joshin Denki rupanya tertarik dengan motivasi dan keyakinan untuk sukses yang dimiliki oleh Masayoshi Son. Kriteria SuksesKebanyakan orang yang baru memulai usaha belum memiliki gambaran sukses secara jelas tentang apa yang akan mereka raih. Tidak demikian dengan Masayoshi Son. Sejak pemilihan ide bisnis yang akan diluncurkannya, ia telah mempunyai kriteria sukses. Kriteria sukses inilah yang digunakannya untuk menyeleksi ide bisnis mana saja yang kira-kira akan sukses di masa datang.
Salah satu kriterianya adalah “rasa cinta” pada bisnis yang dipilihnya. Ini merupakan syarat utama. Menurut Masayoshi, seorang wiraswastawan akan sukses dalam jangka panjang jika ia “jatuh cinta” pada bisnis yang akan ditekuni. Rasa cinta ini haruslah bisa bertahan selama 50 tahun ke depan (bukan hanya satu atau dua tahun saja). Tanpa rasa cinta, pengusaha tidak akan mampu bertahan ketika mereka menghadapi berbagai topan masalah.
Kriteria kedua adalah "keunikan bisnis "agar usahanya bisa menjadi nomor satu paling tidak dalam kurun waktu sepuluh tahun ke depan. Jika bisnis yang dipilih tidak unik, bisnis tersebut akan sulit bertahan dalam persaingan, atau mungkin juga akan sulit dimulai. Dengan kriteria sukses tersebut, Masayoshi membuat matriks untuk menganalisis semua ide bisnis yang berhasil dituliskannya. Ide bisnis yang paling banyak memenuhi kriteria sukses yang telah ditetapkannya itulah yang kemudian dipilih menjadi bisnis utama. Ide bisnis ini adalah penyediaan software bagi industri hardware di Jepang dan pasar internasional yang pada saat itu merupakan ide yang unik.
Anda ingin membangun usaha sendiri tetapi belum cukup memiliki dana untuk memulai usaha?.... Menurut pengalaman bisnis Masayoshi Son, dana bukanlah faktor penentu utama dalam memulai bisnis. Yang penting Anda sudah memiliki ide bisnis yang jelas (dan Anda harus jatuh cinta pada ide bisnis tersebut) yang dipilih dari seleksi yang menerapkan kriteria sukses, dan keyakinan sukses yang tinggi. Dengan kedua senjata ini, Anda sudah siap memasuki dunia bisnis. Masayoshi Son berhasil sukses di industri software komputer dengan keyakinan sukses tinggi serta kriteria sukses yang jelas, mengapa Anda tidak mencoba meneladaninya? Jika Masayoshi bisa, pasti Anda juga bisa. Selamat mencoba.
Kenapa tidak?,.. di artikel ini diceritakan seorang sosok wiraswastawan keturunan korea yang belakangan dikenal sebagai pendiri sekaligus pimpinan Softabank Corporation yang berbasis teknologi tinggi dibidang industri komputer. Yang sangat menarik disimak dan layak dijadikan inspirasi adalah "keyakinan akan suksesnya" walaupun pada awalnya ia hanya kaya ide tapi miskin modal, tapi semua itu bisa dia wujudkan dengan kemampuannya dan keyakinan serta percaya diri yang tinggi dapat mempengaruhi orang lain dalam mewujudkan ide-ide bisnisnya.
Masayoshi Son melaju dengan Keyakinan dan Kriteria Sukses, Ia adalah Keturunan Korea, lahir di Jepang, sekolah di Amerika, dan meraih sukses dunia. Itulah profil singkat Masayoshi Son, pendiri sekaligus pimpinan Softabank Corporation yang berbasis teknologi tinggi di bidang industri komputer. Wiraswastawan yang satu ini ternyata memiliki dua jurus andalan untuk sukses yang patut kita teladani.
Keyakinan Sejak masih kuliah di Berkeley, Masayoshi memulai pengalaman bisnisnya yang pertama. Ia memiliki begitu banyak ide bisnis yang dituliskannya dalam sebuah buku. Dari segudang ide bisnisnya tersebut, ternyata ada satu yang sangat menarik perhatiannya, yaitu membuat kamus elektronik seukuran kalkulator yang dapat menerjemahkan delapan bahasa. Dengan keyakinan tinggi, dia mencari bantuan teknis dan dana. Ia kemudian menghubungi beberapa profesornya yang terbaik untuk membantunya.
Walaupun pada saat itu ia belum punya uang, ia berhasil meyakinkan profesornya tersebut untuk membantunya (dan bayaran akan diberikan kemudian). Keyakinannya membuahkan hasil gemilang. Ide membuat prototipe kamus elektronik berhasil diwujudkan dijual ke Sharp Corporation. Dengan hasil penjualan sebesar USD 1 juta, ia mampu membayar dua profesor yang membantunya.
Keyakinan tinggi juga ia terapkan ketika ia sudah kembali ke Jepang untuk mendirikan bisnisnya sendiri. Pada awal pengalamannya sebagai wiraswastawan, ia ikut pameran elektronik di Jepang. Pameran memang sukses tetapi pemesanannya sangat minim, bahkan tidak menutupi biaya selama pameran. Namun, Masayoshi tidak putus asa. Ia tetap optimis akan sukses karena ia percaya ide bisnis yang diluncurkannya sangat unik. Tidak lama kemudian Joshin Denki, seorang usahawan besar dari Osaka yang segera akan mendirikan toko Personal Computer besar, membutuhkan software yang dimiliki oleh Masayoshi.
Walaupun memiliki pengalaman bisnis yang minim, Masayoshi sekali lagi berhasil meyakinkan Joshin Denkin untuk bermitra secara eksklusif dengannya. Joshin Denki rupanya tertarik dengan motivasi dan keyakinan untuk sukses yang dimiliki oleh Masayoshi Son. Kriteria SuksesKebanyakan orang yang baru memulai usaha belum memiliki gambaran sukses secara jelas tentang apa yang akan mereka raih. Tidak demikian dengan Masayoshi Son. Sejak pemilihan ide bisnis yang akan diluncurkannya, ia telah mempunyai kriteria sukses. Kriteria sukses inilah yang digunakannya untuk menyeleksi ide bisnis mana saja yang kira-kira akan sukses di masa datang.
Salah satu kriterianya adalah “rasa cinta” pada bisnis yang dipilihnya. Ini merupakan syarat utama. Menurut Masayoshi, seorang wiraswastawan akan sukses dalam jangka panjang jika ia “jatuh cinta” pada bisnis yang akan ditekuni. Rasa cinta ini haruslah bisa bertahan selama 50 tahun ke depan (bukan hanya satu atau dua tahun saja). Tanpa rasa cinta, pengusaha tidak akan mampu bertahan ketika mereka menghadapi berbagai topan masalah.
Kriteria kedua adalah "keunikan bisnis "agar usahanya bisa menjadi nomor satu paling tidak dalam kurun waktu sepuluh tahun ke depan. Jika bisnis yang dipilih tidak unik, bisnis tersebut akan sulit bertahan dalam persaingan, atau mungkin juga akan sulit dimulai. Dengan kriteria sukses tersebut, Masayoshi membuat matriks untuk menganalisis semua ide bisnis yang berhasil dituliskannya. Ide bisnis yang paling banyak memenuhi kriteria sukses yang telah ditetapkannya itulah yang kemudian dipilih menjadi bisnis utama. Ide bisnis ini adalah penyediaan software bagi industri hardware di Jepang dan pasar internasional yang pada saat itu merupakan ide yang unik.
Anda ingin membangun usaha sendiri tetapi belum cukup memiliki dana untuk memulai usaha?.... Menurut pengalaman bisnis Masayoshi Son, dana bukanlah faktor penentu utama dalam memulai bisnis. Yang penting Anda sudah memiliki ide bisnis yang jelas (dan Anda harus jatuh cinta pada ide bisnis tersebut) yang dipilih dari seleksi yang menerapkan kriteria sukses, dan keyakinan sukses yang tinggi. Dengan kedua senjata ini, Anda sudah siap memasuki dunia bisnis. Masayoshi Son berhasil sukses di industri software komputer dengan keyakinan sukses tinggi serta kriteria sukses yang jelas, mengapa Anda tidak mencoba meneladaninya? Jika Masayoshi bisa, pasti Anda juga bisa. Selamat mencoba.
2 comments:
wah..dapat ilmu 2 lagi nih. CINTA dan NILAI LEBIH. terus posting bos..mak nyus pokoke.
hello, i want to introduce my beatifull mentawai island with white sand beach
Post a Comment