Wednesday, August 1, 2007

TAKUT GAGAL & ENTREPRENEUR

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket


Pada dasarnya setiap orang selalu mendambakan kesuksesesan, Sukses dibidang apa saja tentunya, bagi karyawan mungkin ingin sukses di karir dan mengejar posisi tertentu,pegawai negri juga tidak jauh beda umumnya naik pangkatlah dan jabatan yang jadi cita-citanya. Bagaimana dengan wira usahawan? tentu saja mengharapkan hal yang sama cuman lebih luas lagi ruang lingkupnya dan menyangkut tidak hanya nasib dirinya saja tetapi juga orang banyak yang bekerja dibawah naungan perusahannya,yang jumlahnya bisa puluhan,ratusan bahkan ribuan karyawann , para usahawan punya cita-cita tidak hanya sukses buat dirinya saja, tetapi dia juga memikirkan bagaimana meningkatkan gaji karyawan supaya karyawannya betah bekerja,kesejahteraan,meningkatkan produksi dengan menambah karyawan baru lagi atau dengan mempercanggih system perusahaannya,meningkatkan mutu perusahaannya dengan mendidik dan memberikan training berkelanjutan bagi sumber daya manusia perusahannya, tentu saja semua itu ada timbal baliknya karena akan memberikan efek positif untuk kesuksesan perusahaann.

Kita sudah tahu bahwa membangun bisnis itu tidak mudah dan butuh pengorbanan pada awalnya, selama masa awal itulah nilai-nilai pelajaran akan kita dapatkan jatuh bangunnya membangun bisnis,untung rugi bahkan bangkrut berkali kali,kadang merupakan satu paket proses yang harus kita jalani dalam membangun dan memperluas bisnis . Kalau kita membaca tentang pengalaman orang sukses dalam bisnis, bagaimana mereka membangun perusahannya dari hulu ke hilir seperti yang sudah dijalankan dan dicapai oleh para konglemerat indonesia sekelas pak Sudono salim,(salim group),pak Eka, Ciputra (propertinya),Bakrie group,Putra sampoerna dan sebagainya,mereka itu semua tidak serta merta mendapatkan sukses begitu saja tetapi harus "deal" dengan kegagalan,dan mereka itulah yang sanggup menundukan kegagalan dengan gigih terus bangkit tak perduli dengan kegagalan yang dialaminya karena kegagalan bagi mereka adalah "pelajaran" beda dengan orang yang jiwanya belum didik atau terlahir dengan jiwa entrepreneur mereka menganggap kegagalan adalah "kegagalan" yang sangat ditakuti sehingga kalau mengalaminya mereka tidak bisa bangkit lagi(menyerah) dan akhirnya "trauma" dalam merintis usaha selama hidupnya sebagaimana yang dialami oleh orang yang bangkrut dan putus asa.

Banyak orang yang tidak menjadi Entrepreneur karena mereka takut gagal,dengan menulis dan memaparkan tentang kegagalan yang merupakan hal yang ditakuti banyak orang dalam memulai usaha,mudah mudahan persepsi dan definisi "kegagalan" dapat berubah menjadi "pengalaman belajar", sehingga tidak begitu menakutkan bagi mereka yang akan terjun ke dunia wirausaha.Karena bicara real saja sebagian besar atau bisa dikatakan hampir 100% pengusaha pernah mengalami kegagalan sebelum mencapai kesuksesan. Dan harus di ingat juga bahwa manusia itu diciptakan untuk belajar itu sudah fitrahnya,buktinya apa?.... buktinya adalah menusia itu sifatnya pelupa dan suka membuat kesalahan,nah dari kesalahan itulah kita belajar mulai dari masa bayi,belajar merangkak,dan jatuh bangunya kita dalam proses bisa berjalan sendiri sampai kita dewasa sekarang ini semuanya adalah proses belajar dari kesalahan yang kita lakukan dan terus kita perbaiki yang akhirnya kita menjadi manusia yang sanggup berinteraksi baik fisik maupun jiwanya dengan orang lain,sosial masyarakat dan persaingan bisnis sekalipun... nah sekarang kesimpulannya ada pada anda, apakah anda masih takut gagal untuk memulai bisnis?.............

Saya tertarik mengambil beberapa poin tentang hal perpindahan atau metamorfosis yang disampaikan Robert Kiyosaki dalam bukunya:" Rich Dad before you quit your job"
Sebelum keluar dari pekerjaan mereka,Orang perlu memutuskan apakah mereka ingin melakukan perpindahan dari karyawan ke entrepreneur (pengusaha),dimana perpindahan atau metamorfosis ini membutuhkan perubahan beberapa prilaku berikut:

1.Kemampuan mengubah filosofi dari" keamanan ke kebebasan 2.Kemampuan beroprasi tanpa uang 3.Kemampuan beroprasi tanpa keamanan,4.Kemampuan berfokus pada peluang daripada sumberdaya. 5.Memiliki perbedaan gaya pengelola orang-orang yang berbeda. 6.Kemampuan mengelola orang dan sumber daya yang tidak mereka kendalikan. 7.Berorientasi tim dan nilai daripada promosi dan bayaran.8 Pembelajaran yang aktif tanpa hari kelulusan 9.Pendidikan yang umum daripada tersepesialisasi. dan yang ke 10.Keberanian untuk bertanggung jawab atas keseluruhan bisnis.


Semoga bermanfaat............

1 comment:

chaiyo said...

tulisan investasi & propertinya bagus bgt pak. sukses utk bapak.

salam TDA,

cahyo
http://cahyodwi.com
http://baju-anak.com